Tampilkan postingan dengan label Story. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Story. Tampilkan semua postingan
MENGENAL LEBIH JAUH PENULIS KAMUS JON EKOL (JOHN M. ECHOLS)

MENGENAL LEBIH JAUH PENULIS KAMUS JON EKOL (JOHN M. ECHOLS)

    
Kamus John M. Echols dan Hassan Shadily

 banyak para pelajar Bahasa Inggris menyebut Kamus Indonesia - Inggris dan Inggris - Indonesia karya John M. Echols dan Hassan Shadily dengan sebutan Kamus JON EKOL (John M. Echols). 
     Kenapa hal itu bisa terjadi?

     Sebab kamus ini memang namanya umum. Hanya ditulis di sampul dengan tulisan An Indonesian - English Dictionary  dan kamus yang satunya ditulis An English - Indonesian Dictionary.

     Jadi tidaklah aneh kenapa orang menyebut kamus tersebut dengan sebutan Kamus Jon Ekol atau kamus hasan sadili. Karena nama dari kamus tersebut terlalu umum, sehingga untuk memudahkan penyebutan, orang-orang menyebut nama penulisnya. 

     Ada yang unik lagi, karena ada juga yang menyebut dengan sebutan kamus pelangi. Sebab kamus tersebut memang ber cover berwarna-warna seperti nama pelangi. 

     Akhir-akhir ini di sampul depan ada tambahan tulisan, yaitu kamus NOMOR SATU TERLARI DI INDONESIA. Karena memang kamus ini paling terkenal menurut saya dan yang jelas sudah banyak versi palsunya alias KW alias Bajakan. Meski saya belum pernah mengadakan penelitian tentang kamus ini.

     Ternyata kamus ini sudah dibuat sejak lama. Yaitu pada tahun 1961 untuk  An Indonesian - English Dictionary, dan pada tahun 1975 untuk An English - Indonesian Dictionary. 

     Sesuatu yang istimewa, biasanya tidak dibuat dalam waktu yang singkat. Begitu juga dengan dua kamus ini. Ternyata kamus ini dibuat sekitar delapan tahun. Bahkan setelah kamus ini diterbitkan, kamus tersebut belum seutuhnya selesai. Bahkan saat salah satu penulis kamus tersebut tutup usia pada tahun 1982, yaitu John M. Echols, kamus tersebut belum selesai disempurnakan. Setelah tahun 1982, kamus itu terus disempurnakan oleh Hassan Shadily yang dibantu oleh tim dari Cornells. 

     Dua kamus tersebut ditulis ketika Hassan Shadily kuliah di Amerika yang berkolaborasi dengan John M. Echols, yang mana John. M. Echols disana adalah seorang pengajar Bahasa Indonesia di Cornells. 

     John M. Echols, kata Ben Anderson dalam Hidup di Luar Tempurung (2016:39) adalah orang penting yang ”mengembangkan pengajaran bahasa-bahasa Asia Tenggara di Cornell.”

Dalam penulisan kamus tersebut, ada beberapa masukan dari teman-teman mahasiswa yang lain, hal itu disampaikan oleh Hassan Shadily dalam Apa dan Siapa Sejumlah Orang Indonesia 1983-1984 (1984)

     An Indonesian-English Dictionary mula-mula diterbitkan oleh pihak Cornell University Press pada tahun 1961, lalu untuk kamus yang satunya, An English -Indonesian Dictionary terbit pertama kali tahun 1975 . Setahun setelah itu diterbitkan oleh pihak lain, yaitu diterbitkan oleh Gramedia menjadi Kamus Indonesia-Inggris dan Kamus Inggris-Inggris Indonesia seperti yang bisa kita lihat sekarang ini. 

     Setelah John M. Echols tutup usia pada tahun 1982, selanjutnya Hassan Shadily tutup usia pada tahun 2000. 

     Kami sangat berterima kasih dengan anda berdua. Karya anda selalu kami kenang sapanjang zaman. 

     Hikmah yang bisa kita ambil: Ternyata, karya yang indah dan luar biasa, tidak dibuat dengan instant. Tapi dengan waktu yang lama dan penuh pengorbanan. Saya yakin penulisan dua kamus tersebut tidaklah mudah. Maka, bagi kita yang ingin mempunyai karya yang fenomenal, maka jangan bermimpi hal itu dibuat hanya dengan sekejab mata atau dibuat dengan semudah membalik telapak tangan, tapi dengan mandi keringat dan air mata. 

Referensi: Kisah Hassan Shadily Sang Penulis Kamus Legendaris, https://tirto.id/kisah-hassan-shadily-sang-penyusun-kamus-legendaris-f3W8, diakses 13 Juli 2021
WHY DOESN'T A BEAR HAVE A LONG TAIL!

WHY DOESN'T A BEAR HAVE A LONG TAIL!



WHY DOESN'T A BEAR HAVE A LONG TAIL?

This is a Malay folktale, which is one of the ancient folktales that was "saved" from extinction. A Dutch scholar, C. Hooykaas carried out his researches into Malay culture in the end of 19th century and he contributed to protect it.
The original script is in Malay language, not in modern Indonesian language and I did my best to translate it into English.

One afternoon, a mouse deer was sitting in a pit, eating nuts. He heard a tiger was coming closer and he thought the tiger was going to eat him.
The mouse deer was very scared and his heart beat so hard.
Then, an idea came to his mind and he made a loud noise of chewing nuts, saying, "Wow, how delicious is this tiger's eye!"
He repeated it for five times.
Tiger, the king of jungle, was so scared to hear that and he moved back.

Tiger met a bear on the way and he said, "Hey, Bear. Do you hear what did the animal on the pit over there, eating tiger's eyes?"
Bear said, "I don't know, Your Majesty,"
Tiger said, "Then let's see."
Bear replied "But I'm scared, Your Majesty"
Tiger said, "Don't worry. Let's make a deal with me. We're going to stay together, uniting our tails. If anything happens, both of us will face it."

Tiger and Bear tied their tails and moved into the pit with full cautions because they were expecting to see a big enemy.
The mouse deer was surprised again.
He thought quickly and yelled, "Oh, that's the glutton tiger! His father owes us a white bear, now he will pay us with a black bear. Come on black, over here."
Bear was so surprised. "Hey, it's a Tiger's trick! He wanted to use me to pay his father's debt!"
Bear went into a panic, which also made Tiger panic because they were tied each other.
Accidentally, Tiger stepped on the Bear's tail, then jumped. Bear was beaten on the ground hard, and his tail was cut off.
That's why Bear doesn't have long tail.

Thus the mouse deer escaped from the tiger twice.

Question
1.       What does the story tell you?
2.       Who are the main characters of the story?
3.       Where is the setting of the story?
4.       Why did the mouse deer feel so scared?
5.       What did the mouse deer do to frighten the tiger?
6.       How did the bear lose his tail? Tell us!
7.       Is there any moral value of the text above? Mention!